?????????????????????????????????????????????????????????

Jakarta, Aktual.com — Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Profesor Dr. Phill. Kamaruddin Amin mengatakan bahwa untuk meredakan konflik antar umat beragama, pendidikan Islam harus menjadi landasan atau pondasi. Untuk itu harus dibenahi melalui dua cara.

“Pertama lewat kurikulum, kurikulum 2013 yang terus menerus kita jalankan ditambah dengan ekstrakurikuler, semua secara bersama sama secara simultan memperkenalkan modernisasi Islam,” demikian kata Kamaruddin Amin, kepada Aktual.com, di Jakarta, Rabu (4/11)

Kemudian, menurutnya, dengan pelatihan peningkatan kompetensi kapasitas guru. Ia menganggap guru adalah pelaku eksekusi kurikulum pendidikan tersebut.

“Karena sebagus apapun kurikulumnya kalau guru tidak bisa mengeksekusi sama aja bohong,” kata ia.

“Pelatihan guru terus menerus kita lakukan, kurikulum terus kita review, untuk sama-sama bisa bersinergi menuju tujuan mempromosikan Islam,” katanya lagi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, bahwa implementasi tersebut sudah dimulai sejak sekarang dan seterusnya. Sebagai contoh, kata ia, pada Desember 2014, Kementrian Agama mengirim guru-guru ke Oxford, Inggris untuk belajar metodologi.

“Bagaimana agama Islam yang diajarkan menyenangkan, interaktif, berpusat kepada siswa, agar anak-anak tertarik, jadi pelajaran agama bukan sesuatu yang dibenci tidak disukai tetapi disenangi dan menjadi favorit, jadi mereka belajar metodologi di sana,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh: