Jakarta, Aktual.co — Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara sudah membeli sebanyak 170 ton beras petani sehingga semakin memperkuat stok bahan pangan utama untuk daerah itu.

“Pembelian beras petani dilakukan Bulog sub divre Medan dengan harga pembelian sesuai HPP (harga pembelian pemerintah) sebesar Rp7.300 per kilogram,” kata Humas Bulog Sumut Rudi Adlyn di Medan, Selasa (19/5).

Keberhasilan membeli beras dari petani itu dilakukan Bulog dengan cara “jemput bola” dan termasuk ke perusahaan penggilingan, jelasnya.

Menurut dia, Bulog memang terus melakukan “jemput bola” pembelian beras petani mengingat selalunya harga bahan pangan utama di Sumut itu berada di atas HPP akibat masa panen tidak serentak.

Apalagi dewasa ini, sejumlah daerah penghasil padi seperti Deliserdang dan Serdang Bedagai sudah mulai habis panen dan memasuki masa tanam baru.

Dia mengakui harga pembelian baru sesuai Instruksi Presiden 17 Maret 2015, tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras Oleh Pemerintah yang mengalami kenaikan membuat Bulog lebih yakin bisa membeli beras petani sesuai proyeksi.

Sesuai Inpres harga Gabah Kering Panen (GKP) di petani dengan kadar air maksimal 25 persen menjadi Rp3.700 per kg dari sebelumnya yang sebesar Rp3.300 per kg.

Sementara harga Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan dengan kotoran/butir hampa maksimal 10 persen menjadi Rp3.750 per kg dari Rp3.350 per kg.

Sementara harga beras di gudang Bulog, antara lain dengan butir patah maksimal 20 persen menjadi Rp7.300 per kg dari Rp6.600 per kg sebelumnya.

“Mudah-mudahan target pembelian beras 1.000 ton tahun ini bisa dicapai sehingga stok beras Sumut semakin aman,” katanya.

Dewasa ini stok beras Bulog ada sebanyak 38 ribuan ton atau bisa memenuhi kebutuhan beras rutin Sumut hampir empat bulan ke depan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Sumut, M. Roem menyebutkan hingga memasuki bulan Mei, belum ada gangguan serius pada hasil tanam dan panen padi di Sumut walaupun ada curah hujan tinggi dan diikuti pula musim panas .

“Ada kerusakan panen tetapi belum mengganggu. Dewasa ini beberapa daerah seperti Serdang Bedagai dan Deliserdang mulai memasuki masa tanam,” katanya..

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka