Pedagang merapikan timun suri dagangannya di pasar Pal Merah, Jakarta, Jumat (18/5). Memasuki bulan Ramadan, omset penjualan timun suri yang dijual seharga Rp 10.000 per kilogram tersebut meningkat, karena pada umumnya masyarakat membeli timun suri sebagai salah satu santapan untuk berbuka puasa. AKTUAL/Tino Oktaviano

BEkasi, Aktual.com – Memasuki bulan Ramadhan omzet petani timun suri di Kampung Gabus Desa Srijaya Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengalami kenaikan yang signifikan.

“Sampai puasa hari ke tujuh ini alhamdulilah hampir tembus Rp7 juta,” kata petani timun suri setempat Ijin Kumis di Cikarang, Rabu (23/5).

Kumis mengatakan setiap tahun saat memasuki bulan ramadhan dirinya mampu mendapat omzet mencapai Rp1 juta setiap hari. “Kalau di luar ramadhan untuk memperoleh Rp50.000 saja setiap harinya sudah bagus,” katanya.

Kumis menjual timun suri hasil panennya senilai Rp7.000 perkilogram dan Rp5.000 perkilo jika dibeli secara borongan. “Biasanya pembeli dari luar kota paling sedikit beli 5 kuintal, ada juga yang sampai 1 ton,” katanya.

Kumis menjelaskan harga tersebut diprediksi mengalami penurunan saat ramadhan memasuki minggu ketiga dan kembali naik setelah lebaran nanti.

“Tahun-tahun sebelumnya seperti itu, nanti bisa turun sampai Rp3.000 rupiah tiap kilonya, penjualan juga mulai sepi pas minggu ketiga,” katanya.

Dirinya mengaku bertani timun suri juga tak selamanya menuai keberhasilan, salah satu faktor penyebab kegagalan adalah hama oteng-oteng yang memakan daun dari pohon timun suri sehingga berpengaruh ke hasil panen.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid