Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto memimpin rapat pleno pengurus di DPP Golkar, Rabu (11/10). Rapat pleno itu berlangsung tertutup bagi awak media. Novanto enggan mengungkap materi rapat termasuk agenda revitalisasi dan restrukturisasi pengurus Golkar yang mengorbankan Yorrys Raweyai sebagai Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto membuka seminar nasional Fraksi Golkar MPR sebagai rangkaian HUT ke-53. Seminar bertajuk ‘Revitalisasi Ideologi Pancasila sebagai Landasan Perjuangan Partai Golkar’ itu digelar di auditorium Hotel Kartika Chandra, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (19/10).

Para tokoh yang hadir, seperti presiden ke-3 BJ Habibie, mantan Ketum Golkar Akbar Tanjung, Agung Laksono, hingga Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie ikut meramaikan acara tersebut.

Generasi milenial Pancasila pun menjadi sorotan Novanto. “Generasi milenial Pancasila harus menjiwai ideologi Pancasila, oleh karena itu saya mengusulkan untuk dirumuskan wacana rancangan UU Pembinaan Pancasila dalam penggunaan kewajiban negara sebagai sistem yang menjiwai Pancasila di setiap peraturan UU. Kewajiban sosialisasi Pancasila ini diterapkan dalam formal maupun informal yang lebih terarah, terukur, dan programatis,” kata Novanto dalam sambutannya.

Wacana itu dicetuskan Novanto untuk mendukung RUU Perppu Ormas yang masih dibahas di DPR. Dia meminta Fraksi Golkar mendukung perppu tersebut. “Saya melihat ini sebagai langkah yang tepat dalam rangka tindakan preventif menjaga Pancasila dan kedaulatan negara dari organisasi yang bertentangan dengan Pancasila maupun mereka yang ingin mengganti Pancasila dan merongrong kedaulatan NKRI,” lanjut Novanto.

Golkar, kata Novanto lahir untuk membela dan menjadi benteng ideologi Pancasila. Novanto mengajak para kader Golkar mengamalkan nilai-nilai Pancasila. “Sekali lagi, saya tegaskan, Golkar lahir karena membela dan menjadi benteng ideologi Pancasila. Untuk itu, saya mengajak kader-kader Golkar untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara,” ujarnya.