Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono saat memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Produk Bancassurance BEBAS RENCANA PLUS di Menara BTN, Jakarta, Jumat (22/9). Produk bancassurance hasil kerjasama BTN dan FWD ini dapat dinikmati nasabah BTN yang memberikan total bonus sebesar 105% dari total premi yang dibayarkan. Kerja sama ini juga akan meningkatkan fee based income (FBI) Bank BTN. Hingga Agustus 2017, FBI dari bisnis bancassurance Bank BTN telah mencapai Rp32 miliar atau melonjak 192% secara tahunan. Pada akhir tahun nanti, Bank BTN membidik FBI dari bancassurance naik menjadi Rp52,08 miliar. AKTUAL/Eko S Hilman

Jakarta, Aktual.com – PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk meraih laba bersih Rp3,02 triliun atau naik 15,59 persen (tahun ke tahun/yoy) sepanjang 2017.

Direktur Utama BTN Maryono di Jakarta, Selasa, mengatakan perolehan laba ditopang pendapatan dari penyaluran kredit dan juga kualitas rasio kredit bermasalah yang membaik menjadi 2,66 persen (gross) dari 2,84 persen.

Sedangkan fungsi intermediasi kredit BTN sebesar Rp198,99 triliun atau tumbuh 21,01 persen dari 2016 yang hanya sebesar Rp164,44 triliun.

“Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp 192,95 triliun, naik 20,45 persen dari 2016 Rp 160,19 triliun,” ujarnya.

Penyaluran kredit BTN mendongkrak pundi-pundi pendapatan bunga bersih perseroan sebesar 14,45 persen menjadi Rp 9,44 triliun. Kemudian pendapatan operasional BTN juga naik 25 persen menjadi Rp1,6 triliun.

Kredit perumahan masih mendominasi portofolio BTN sepanjang 2017 atau mencapai 90,07 persen dari total pinjaman yang disalurkan perseroan. Per Desember 2017, kredit perumahan yang disalurkan naik 21,14 persen (yoy) dari Rp147,94 triliun menjadi Rp179,22 triliun.

KPR Subsidi mencatatkan laju pertumbuhan tertinggi yakni 32,45 persen (yoy) dari Rp56,83 triliun menjadi Rp75,27 triliun. Sedangkan KPR Non-Subsidi tercatat naik 14,62 persen yoy menjadi Rp69,3 triliun pada akhir 2017 dari Rp60,46 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Di sisi kredit non-perumahan, BTN mencatatkan pertumbuhan 19,78 persen (yoy) dari Rp16,49 triliun menjadi Rp19,76 triliun. Kenaikan tersebut ditopang peningkatan kredit konsumer sebesar 1,59 persen (yoy) menjadi Rp4,81 triliun dan kredit komersial sebesar 27,12 persen (yoy) menjadi Rp14,95 triliun pada 2017.

Penyaluran kredit dan DPK tersebut juga meningkatkan aset Bank BTN sebesar 22,04 persen (yoy) dari Rp214,16 triliun menjadi Rp261,36 triliun pada 2017.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara