Jakarta, Aktual.com – Bank Indonesia (BI) sudah menerbitkan Peraturan BI (PBI) terkait Gerbang Pembayaran Nasional (National Paymen Gateway/NPG). Sistem itu terdiri dari Standar, Switching dan Services. Hal ini disambut baik oleh dunia perbankan, karena dapat menekan biaya operasional perseroan.

PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) salah satu yang mendukung kebijakan penarapan NPG ini. Menurut Direktur Utama Bank BSIM, Freenyan Liwang implementasi PBI ini bakal mampu menekan biaya operasional perseroan hingga 50 persen.

“NPG ini harusnya sudah dilakukan sejak lama, tetapi Indonesia terlambat. Tapi kami, siap mendukung NPG, karena lebih efisien. Kami perkirakan bisa menurunkan cost operate sekitar 50 persen,” jelas dia di acara “Donasi Digital 13 Ton Beras” di Jakarta, akhir pekan lalu, ditulis Senin (17/7).

Berdasarkan aturan BI itu, Standar adalah spesifikasi teknis dan operasional yang dibakukan. Sedang Switching merupakan infrastruktur sebagai pusat dan/atau penghubung penerusan data transaksi pembayaran menggunakan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK).

Dia mengungkapkan, penerapan NPG ini akan menciptakan interkoneksi dan interoperabilitas pemrosesan transaksi pembayaran ritel domestik, sehingga akan menyeragamkan transaksi bagi setiap bank.

“Makanya NPG ini, akan mendorong efisiensi yang bisa menurunkan cost operate, karena cost investment bisa di-share,” tutur Freenyan.

Meski penerapan NPG terbilat telat, kata dia, BSIM menyambut positif langkah BI ini. Apalagi aturan ini juga sudah sejak lama dinantikan, agar Indonesia mempunyai NPG sendiri.

“Tapi kalau bisa, transaksinya di Indonesia, maka settlement-nya juga di sini. Kenapa harus di luar negeri. Bukan kami anti asing, karena kita memiliki bank sentral,” kata dia.

Terkait Donasi Digital 13 Ton Beras, kata dia, BSIM sepanjang Ramadhan lalu telah mengumpulkan 13.298 kg beras dari partisipasi pata warganet di media sosial lewat program ‘Secangkir Kebahagiaan Ramadhan 2017’. Program itu digelar dari 30 Mei-19 Juni.

Dan untuk berdonasi, kata dia, masyarakat tak perlu kirim beras, melainkan cukup meng-klik ‘like’, ‘share’, dan ‘follow’ di laman medsoso BSIM.

“Satu klik itu akan kita tukarkan dengan 1 kg beras oleh perseroan. Beras itu kami sumbangkan ke yayasan dan panti sosial yang membutuhkan di berbegai Indonesia. Penyaluran donasinya sudah kami sebar dari 7-11 Juli lalu,” tutupnya.

 

Laporan Busthomi

Artikel ini ditulis oleh: