Denpasar, Aktual.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi (BPBD) Bali, mengamati dan mencermati jalur-jalur yang mempunyai riwayat terdampak letusan Gunung Agung pada 1963, menyikapi status gunung tertinggi di Pulau Dewata yang kini sudah level waspada.

“Pada jalur-jalur tersebut, juga kami lakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kesiapsiagaan bencana,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Bali Gede Made Jaya Serataberana di Denpasar, Minggu (17/9).

Menurut dia menyikapi peningkatan status Gunung Agung dari level I (normal) ke level II (waspada), BPBD Provinsi Bali mengintensifkan pemantauan dan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak. Pihaknya juga telah melakukan sejumlah langkah antisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan.

“Masyarakat kami minta untuk tidak panik dan tetap berdoa memohon kerahayuan,” ujarnya saat berorasi pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) itu.

Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota juga telah menyiapkan bantuan tanggap darurat seperti masker. Simulasi terkait antisipasi erupsi gunung berapi rutin dilaksanakan setiap tahun.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengimbau masyarakat sekitar untuk mengindahkan petunjuk yang diberikan oleh pihak yang berwenang. “Pemantauan terus dilakukan dan mari kita berdoa agar Gunung Agung tetap tenang,” ucapnya.

Selain menginformasikan tentang peningkatan status Gunung Agung, dalam orasinya Gede Jaya juga menyinggung tentang kekeringan yang mulai dialami sejumlah kabupaten yaitu Karangasem dan Buleleng. Pihaknya juga telah mengirim pasokan air ke daerah yang terdampak kekeringan.

PB3AS kali ini juga diisi orasi tentang upaya menjaga ekosistem laut oleh Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan I Gusti Ngurah Made Sumantri dan siswi SMA Dwijendra Sri Jahnawi.

Ngurah Sumantri dalam orasinya memaparkan berbagai upaya yang telah dilakukan untuk melindungi wilayah perairan Bali. Berkoordinasi dengan Polair, pihaknya mengintensifkan pengawasan pada kapal pencari ikan.

Sementara Sri Jahnawi dalam orasinya mengajak generasi muda untuk ikut peduli dan menjaga kelestarian ekosistem laut. PB3AS makin semarak dengan penampilan genjek modern yang dibawakan siswa-siswi SMA Dwijendra.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: