Jakarta, Aktual.co — Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DKI Jakarta, Agus Suradika membantah jajarannya sengaja membuat iklan layanan masyarakat di televisi untuk menyerap anggaran lebih banyak. Kata dia, anggaran untuk itu sudah ada dalam APBD tahun 2014. 
“Itu sebenarnya promosi perpustakaan untuk meningkatkan minat masyarakat membaca di perpustakaan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (10/12).
Dia yakin promosi yang dilakukan lewat iklan di televisi sejak tahun 2013 dan 2014, tidak menyalahi tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) yang ada.
“APBD kan harus kita serap, kalau tidak diserap nanti penyerapan anggaran di DKI rendah,” ujarnya.
Kalau pun sejak awal Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah melarang, tentu pihaknya akan mematuhi. “Bila Gubernur memberikan arahan tidak perlu ada promosi lewat iklan, ya kita tidak programkan,” ujarnya.
Sebagai informasi, Gubernur DKI Jakarta Ahok kesal karena melihat banyak dinas-dinas yang membuat iklan di televisi demi menyerap anggaran lebih banyak.
“Gara-gara mau serap anggaran, liat tuh di TV. Semua dinas pada iklan. Kurang ajar kan,” ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (10/12).
Iklan tersebut dianggap tidak efektif karena bersifat himbauan saja, bukan menyentuh langsung ke masyarakat. Sehingga sangat disayangkan jika dana senilai miliaran rupiah digunakan untuk iklan masyarakat saja.
“Jadi serapan anggaran, kamu setuju gak kalau duit kita berapa puluh miliar habis untuk iklan di TV?” ujarnya.
Dinas yang dianggap melakukan serapan anggaran melalui iklan adalah Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI, Dinas Sosial DKI, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) DKI, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, Dinas Komunikasi Informasi dan Kehumasan (Kominfomas) DKI, serta UPT Perparkiran.

Artikel ini ditulis oleh: