Jakarta, Aktual.com – Perombakan pimpinan unit Integrated Supply Chain (ISC) dalam tubuh PT Pertamina (Persero) menjadi sorotan dunia migas nasional terutama sektor bisnis hilir. Pasalnya unit ini bertugas melakukan pengadaan minyak termasuk dalam hal impor untuk pemenuhan kebutuhan nasional.

Jabatan yang baru saja diduduki oleh Toto Nugroho mengganti Daniel Purba, secara historis menjalankan peran Pertamina Trading Ltd (Petral) yang sebelumnya dibekukan karena menjadi lahan bagi mafia migas.

“Pak Toto menggantikan pak Daniel Purba. Pak Daniel Purba mutasi menjadi SVP CSG,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito kepada Aktual, Jumat (16/6).

Melihat hal ini, Mantan Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Fahmy Radhi mengatakan bahwa penunjukan Toto merupakan pertanda kebangkitan mafia migas yang sempat dihimpit melalui pembekuan Petral pada tahun 2015.

“Setelah 2 tahun, mafia come back dalam pengadaan BBM. Toto termasuk yang penah menjabat di Petral. Dia pernah bersinggungan dan berhubungan dengan Mafia Migas. Penempatan mantan Bos Petral sebagai ISC Pertamina mengindikasikan bahwa mafia migas yang besarang di Petral, akan kembali menguasai pengadaan BBM,” kata dia kepada Aktual.com.

Dikatakan Fahmi, penempatan Toto pada posisi strategis di ISC menunjukan bahwa tangan-tangan kokoh Mafia Migas kembali berkuasa dalam pengaturan penempatan posisi strategis, termasuk posisi ISC yang melakukan transaksi triliunan rupiah dalam pengadaan BBM,” sesalnya.

Untuk diketahui, Toto Nugroho sebelumnya ditunjuk menjadi Presiden Direktur PT Pertamina Gas (Pertagas) melalui Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Sirkuler tanggal 1 Februari 2017. (Baca: Munculnya kembali Ari Soemarno dalam bisnis migas)

Periode di Pertagas Februari hingga Juni 2017, Toto relatif belum melakukan sesuatu atau sekadar mampir saja. Hal tesebut agar bisa justify untuk mengisi jabatan SVP ISC dengan PRL 26 sekaligus sebagai penerus tongkat estapet pembuka keran mafia minyak yang bermuara pada bisnis klan Soemarno.

(Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Eka