Jakarta, Aktual.com – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merilis hasil penelitian bahwa 72 persen rakyat Indonesia anti radikalisme yang meresahkan masyarakat.

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Hamli di Kendari, Sabtu, mengatakan 7,7 persen mau radikalisme dan 0,4 persen sudah melakukan radikalisme.

“Data tersebut bersumber dari hasil penelitian ilmiah kerja sama BNPT dengan sejumlah lembaga peleliti terpercaya. Semua elemen patut mawas diri terhadap radikalisme,” kata Hamli.

Upaya pihak-pihak menyebarkan teror di Tanah Air sudah merambah seluruh aspek dan dimensi kehidupan tanpa memandang status sosial, agama, ras, suku dan jenjang lembaga pendidikan.

“Jangankan lembaga pendidikan tinggi, SMU, SMP sedangkan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) sudah disasar ajaran kebencian sebagai cikal bakal pelaku teror,” katanya.

Oleh karena itu, kata dia, BNPT senantiasa mengimbau institusi Kementerian Pendidikan maupun Dinas Pendidikan di daerah-daerah untuk memastikan lembaga penyelenggara pendidikan tidak disusupi ajaran radikalisme.

ant

 

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby