Karangasem, Aktual.com – Gunung Agung tengah menunjukkan aktivitas tinggi. Letusan terus terjadi hingga kini. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status awas terhadap gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut. Zona bahaya ditetapkan dengan radius 8 kilometer dengan perluasan 10 kilometer.

Di tengah situasi bencana yang sewaktu-waktu bisa merenggut nyawa, namun ada saja warga yang mencoba ‘menantang’ Gunung Agung. Kepala Pusat Data dan Hubungan Masyarakat Pusat Nasional Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, beberapa anak muda dilaporkan mendekat ke puncak kawah dan melakukan swa-foto dengan latar belakang Gunung Agung.

“Di media sosial sudah ada beberapa anak muda yang naik ke dekat puncak gunung untuk selfie,” kata Sutopo, Rabu (29/11). Bahkan, dari foto-foto yang tersebar di sejumlah media sosial, Sutopo melanjutkan, beberapa dari anak-anak muda tersebut nekat berendam di banjir lahar hujan (lahar dingin).‎ “Mereka berendan di banjir lahar hujan. Jelas ini sangat berbahaya,” tegasnya.

Pemerintah, Sutopo melanjutkan, terus menyampaikan imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat agar mematuhi rekomendasi PVMBG. “Semua demi keselamatan masyarakat itu sendiri. Ancaman akan terus meningkat,” jelasnya. Kemarin siang sekitar pukul 13.00 WITA Sutopo menerangkan terjadi tremor menerus yang overscale yang kemudian terjadi letusan disertai lontaran batu hingga di radius 4 kilometer dari puncak kawah. “PVMBG dan masyarakat melaporkan adanya lontaran batu dari letusan Gunung Agung. Ini sangat berbahaya. Apalagi jika letusannya letusan eksplosif vertical yang dapat melontarkan lava pijar, batu, bom, lapilli dan sebagainya,” demikian Sutopo.
Laporan Bobby Andalan, Bali

Artikel ini ditulis oleh: