Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Budi Waseso (tengah) didampingi Deputi Pemberantasan BNN Brigjen Pol Arman Depari (kiri) dan Kabag Humas BNN Kombes Pol. Slamet Pribadi (ketiga kiri) dengan dihadiri tersangka dugaan penyalahgunaan narkoba jenis Sabu, Bupati Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Ahmad Wazir Nofiandi (duduk kanan) memberikan keterangan pers di Gedung BNN, Jakarta, Senin (14/3/2016). BNN menetapkan Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Noviadi Mawardi sebagai tersangka setelah hasil tes urine menyatakan bahwa kepala daerah yang baru dilantik pada 17 Februari 2016 itu positif mengandung methamphetamine.

Semarang, Aktual.com – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso mengisyaratkan proyek pembangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) khusus terpidana narkoba untuk dipercepat.

Dia mengaku telah melayangkan rancangan desain pembangunan Lapas khusus narkoba ke Menkopolhukam Yassona Laoly. Secara khusus desain Lapas di masing-masing provinsi telah diserahkan ke Dirjen Lapas dan Menteri Hukum dan HAM.

“Sudah saya sampaikan pola desainnya. Itu telah diserahkan ke Menkopolhukam. Sekarang masalahnya tinggal di Dirjen Lapas dan Menteri Hukum dan HAM (Kemenkumham),” kata dia, di Semarang, Kamis (25/8).

Diklaim Tahan Penyelundupan Narkoba

Kata Buwas, panggilan akrabnya, rancangan desain yang diusulkan berfungsi membatasi ruang gerak napi dengan sipir. Dengan begitu, komunikasi antara keduanya dipersempit. Dia jamin pola pembatasan ruang gerak membuat tidak akan ada lagi kasus penyelundupan narkoba di lapas.

“Nanti ada standarnya dan itu harus dilakukan. batasan-batasannya mulai antara sipir dengan terpidana Itu nanti betul-betul dijamin,” ungkap Buwas.

Ditanya realisasi dan besaran nilai proyek Lapas narkoba, dirinya masih merahasiakan. Kata dia, urusan itu masih berada di tangan KemenkumHAM. “Untuk pendanaannya bervariasi sesuai besar kecilnya model lapas. Nilainya banyak dan akan dibangun di lokasi yang jadi prioritas bersama-sama,” ujar dia. (M Dasuki)

Artikel ini ditulis oleh: