BMKG (Istimewa)

Cilacap, aktual.com – Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, untuk mewaspadai peningkatan kecepatan angin.

Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo di Cilacap, Kamis mengatakan berdasarkan pantauan kecepatan angin maksimum sepanjang hari Rabu(20/6) tercatat 22 knot dan hari ini (Kamis,21/6) tercatat 15 knot dari arah timur,” katanya di Cilacap, Kamis (21/6).

Menurut dia, kecepatan angin tersebut relatif lebih kencang dari biasanya yang berkisar 5-10 knot.

Ia mengatakan peningkatan kecepatan angin tersebut disebabkan adanya perbedaan tekanan udara yang signifikan antara belahan bumi utara (BBU) dan belahan bumi selatan (BBS).

“Tekanan udara BBS di Australia bagian selatan terpantau tinggi karena mencapai 1.029 milibar, sedangkan tekanan udara BBU di Samudra Pasifik timur laut Filipina terpantau rendah karena sebesar 1.009 milibar,” katanya.

Ia mengatakatan perbedaan yang cukup signifikan itu mengakibatkan tiupan angin dari daerah tekanan udara tinggi di Australia bagian selatan ke daerah tekanan udara rendah yang ada di sekitar Filipina menjadi lebih kencang dari biasanya.

Oleh karena itu, kata dia, tiupan angin di wilayah Cilacap dan sekitarnya menjadi lebih kencang dari biasanya dan bisa mencapai lebih dari 20 knot.

Selain itu, lanjut dia, tinggi gelombang laut di perairan selatan Cilacap dan sekitarnya mengalami peningkatan hingga tiga hari ke depan.

“Tinggi gelombang maksimum diprakirakan mencapai 2,5-5 meter. Kami telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan selatan Cilacap hingga Yogyakarta maupun Samudra Hindia selatan Cilacap hingga Yogyakarta,” katanya.

Terkait dengan kondisi tersebut, Teguh mengimbau seluruh masyarakat yang beraktivitas atau melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kelautan untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap gelombang tinggi.

“Khusus bagi wisatawan yang saat ini banyak mengunjungi pantai di sekitar Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta, kami mengimbau agar tidak mandi di pantai dan tetap waspada terhadap gelombang tinggi,” tegasnya.

Antara

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Novrizal Sikumbang