China Konsisten Masuk 5 Besar Investor di RI. (ilustrasi/aktual.com)
China Konsisten Masuk 5 Besar Investor di RI. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Laju realisasi investasi sepanjang semester I-2017 membukukan Rp336,7 triliun atau 49,6% dari target realisasi investasi di 2017 sebesar Rp678,8 triliun. Angka tersebut tercapai setelah di kuartal II-2017 bisa meraih investasi sebesar Rp170,9 triliun.

Angka investasi tersebut karena salah satunya banyak didatangi oleh investor-investor China yang saat ini sudah bisa mengalahkan realisasi investasi dari Amerika Serikat (AS).

“Di kuartal II ini ada recovery investasi dibanding di triwulan I-2017. Seperti banyak proyek besar yang selesai di kuratal II itu. Seperti pabrik Shanghai Otomotif Wulling dari China, pabrik Mitshubishi Motor, dan proyek lainnya. Nilai invetasi proyek ini besar dan menjadi realisasi di trilwulan II,” jelas Kepala BPKM Thomas Lembong di kantornya, Jakarta, Rabu (26/7).

Dengan masifnya investor China berinvestasi di Indonesia itu telah mengalahkan investor unggulan sebelumnya seperti dari Amerika Serikat. China sendiri berada di peringkat ketiga sebagai Penanaman Modal Asing (PMA) terbesar.

“Total investasinya mencapai US$1,3 miliar atau 16,4 persen dari total PMA. Mulai mendekati Singapura dan Jepang,” kata dia.

Yang pertama masih dari Singapura (US$1,6 miliar/19,5%), kedua Jepang (US$1,4 miliar/17,5%), keempat Hongkong (US$0,6 miliar/7,5%), dan kelima Korea Selatan (US$0,5 miliar/5,8%).

Untuk capaian realisasi investasi di triwulan II 2017 sebesar Rp170,9 triliun atau naik 12,7 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp151,6 triliun.

Jika dilihat dari capaian kuartal II-2017, kata Lembong, maka capaian laju investasi pada Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) meningkat dari Rp52,2 triliun menjadi Rp61 triliun. Sedangkan untuk PMA juga naik dari Rp99,4 triliun menjadi Rp109,9 triliun.

“Jika diakumulasikan realisasi investasi PMDN di semester I-2017 sebesar Rp129,8 triliun atau meningkat dari Rp102,6 triliun. Dan untuk PMA juga bertumbuh dari Rp195,5 triliun menjadi Rp206,9 triliun,” jelas dia.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan