Luhut Binsar Panjaitan

Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo belum lama ini telah menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menteri yang mengurusi investasi China di Indonesia. Rencananya, besok Luhut bersama kementerian terkait akan mengunjungi China untuk menawarkan banyak investasi di sejumlah proyek infrastruktur strategis Indonesia.

“China saya kira sudah bagus. Rencananya, kita akan berangkat besok malam dan kementerian-kementerian semua sudah bicara. Mereka sudah menyiapkan materinya,” ujar Luhut saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (13/6).

Dia menjelaskan, pihaknya akan membawa banyak proyek investasi yang bisa menarik minat investor China.

“Iya banyak sekali (potensi investasi yang akan ditawarkan). Ada di Bitung, ada di Kaltara (Kalimantan Utara), ada di Sumut (Sumatera Utara). Jenis investasinya, ada high tech, ada biodiesel. (Total investasinya) kita lihat nanti setelah balik dari sana,” cetus Luhut.

Sebagaimana diketahui dalam forum Prakarsa Sabuk dan Jalan Sutra atau Belt and Road Initiative (BRI) di China beberapa waktu lalu, Indonesia menawarkan beberapa proyek dan paket seperti proyek pelabuhan terintegrasi di Bitung, Sulawesi Utara dan Kuala Tanjung di Sumatera Utara serta proyek listrik dan pembangunan kawasan industri di Kalimantan Utara.

Sementara soal penunjukan Luhut sendiri sebagai menteri yang mengurusi investasi China, telah dilakukan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (22/5) lalu.

Jokowi juga rencananya bakal menunjuk menteri yang mengurusi investasi dari Timur Tengah, Jepang serta Eropa. Nama-namanya belum ada. Namun, Presiden akan segera menunjuknya dalam waktu dekat.

Selain soal penunjukan itu, Jokowi juga memerintahkan Kapolri, Kepala BIN, Panglima TNI beserta tiga kepala staf TNI untuk turut mengamankan jalannya investasi yang masuk ke Indonesia. Tidak hanya dari China, namun juga dari negara lainnya. Karena, menurut Presiden, investasi tanpa keamanan akan sia-sia.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan