Presiden Jokowi Dan Raja Salman

Beijing, Aktual.com – Juru bicara Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, Santo Darmosumarto, menganggap wajar nilai investasi Arab Saudi di China lebih besar dibandingkan dengan di Indonesia.

“Dari segi jumlah penduduk saja, kita kalah jauh dibandingkan di sini,” katanya di Beijing, Rabu (19/4).

Diungkapkan, jumlah penduduk Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 250 juta jiwa, sedangkan populasi di China sudah mencapai angka 1,4 miliar jiwa. Perbandingan itu dinilainya sangat realistis, belum lagi faktor-faktor lainnya.

Salah satunya alasan Arab Saudi lebih memilih China sebagai tempat investasi besar-besaran adalah proses birokrasi yang lebih mudah dan adanya kepastian hukum. Investasi di China tidak saja pada sektor manufaktur, melainkan juga sektor jasa.

Koordinator Fungsi Sosial dan Budaya KBRI Beijing lantas merujuk pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa semua pihak harus introspeksi melalui pembenahan sistem perizinan investasi asing.

Presiden Jokwoi sebelumnya menyampaikan bahwa Arab Saudi, saat Raja Salman mengunjungi Indonesia, sepakat menanamkan modalnya di Indonesia sebesar Rp89 triliun. Jumlah itu dinilai kurang signifikan bila dibanding investasi Arab Saudi di China yang hampir mencapai Rp870 triliun.

Walau begitu, Presiden menganggap hal itu sebagai masukan bagi Indonesia untuk membenahi kemudahan berbisnis dan kepastian hukum bagi investor asing di Tanah Air.

“Kalau kita sudah siap, investasi kita gede-gede. Kalau ada keyakinan, ya pasti akan lebih gede di tempat kita dibandingkan dengan di negara lain,” kata Jokowi. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: