Telkomsel (Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi VI DPR, Azam Azman menyebut, kinerja PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk saat ini vital dalam perekonomian Indonesia. Pasalnya, posisi saat ini masih menjadi penyumbang BUMN terbesar keenam ke kas negara.

Namun begitu, kinerja Telkom saat ini masih kurang kencang padahal era digital dan tren kalangan milenial kian meninggi.

“Telkom ini perannya sangat signifikan dan menjadi penyumbangan keuntungan keenam ke kas negara. Namun sangat disayangkan speed-nya masih lambat dalam era digital sekarang,” ungkap Azam dalan diskusi ‘Menyoal Kinerja Telkom’ yang digelar Forum Wartawan Ekonomi di Jakarta, Selasa (24/4).

Untuk itu, dia berharap, telkomsel meningkatkan kinerjanyat di era digital saat ini. “Karena kinerja saat ini kurang mendukung atas kebutuhan era digital tersebut,” kata Azam.

Azam juga mengkritisi kinerja manajemen saat ini yang kurang positif. Karena jika tak ada perubahan juga mereka bakal tertinggal dari kompetitor.

Di tempat yang sama, ekonom INDEF, Bhima Yudhistira Adhinegara menyebut, kinerja Telkom juga bertumbuh melambat, telah memengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang beberapa kali di zona merah.

Dia menyebut, dalam satu tahun ini saham emiten Telkom (TLKM) merosot 8,3 persen. Sementara secara year to date, saham TLKM juga anjlok 15,5 persen.

Bhima melanjutkan, rasio utang Telkom juga saat ini masih menjadi beban. Di tahun 2016, rasionya sebesar 15 kali tapi di 2016 sebesar 18 kali.

Sementara rasio utang terhadap ekuitas juga terus naik. Dari 27 kali di 2016 menjadi 28 kali di 2017 lalu.

“Hal ini berarti, kenaikan utang dan aset itu tak sejalan. Mestinya kalau utang itu digunakan secara produktif, maka rasionya akan mengecil,” ketus Bhima.

Dia menambahkan, berdasar survei dalam Digital Competitiveness Ranking 2017, ranking Indonesia ada di peringkat ke 62 dari 63 yang disurvei. Ini menandakan kualitas jaringan internet dalam negeri sangat memprihatinkan.

Artikel ini ditulis oleh: