Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah pada hari ini masih terkulai di zona merah. Bahkan penurunan rupiah cukup dalam. Hal ini dialami oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Meski menguat dibanding sebelumnya, tapi jika dilihat dari sesi pembukaan pada pagi tadi, indeks juga masih melemah.

Mengutip Bloomberg sore ini, rupiah ditutup melemah ke level 13.540. Angka ini melemah cukup dalam dibanding dengan pembukaan sesi pagi di angka Rp13.478. Bahkan dibanding penutupan sebelumnya yang di posisi 13.472 juga kembali anjlok cukup dalam.

Sementara untuk IHSG, ditutup sore ini pada level 5.914 atau melemah dari pembukaan sesi pagi yang di level 5.917. Tapi jika dibandingkan pada penutupan sebelumnya yang di level 5.900, IHSG memang dianggap menaik.

Pada perdagangan hari ini, saham-saham pertambangan yang masih terus melemah membuat daya naik IHSG agak terhambat. Penurunan ini seiring dengan belum membaiknya sejumlah harga komoditas.

“Pada hari ini banyak investor asing yang melakukan aksi jual. Tercatat net sell asing mencapai Rp1,6 triliun dari sebelumnya yang net sell Rp1,13 triliun. Terdapat crossing saham SMRA (PT Summarecon Agung Tbk) senilai Rp1,37 triliun,” ujar analis pasar modal Binaarthja Sekuritas, Reza priyambada di Jakarta, Senin (2/10).

Sementara pergerakan rupiah sepanjang hari ini, kata dia, lebih dipengaruhi oleh penguatan dollar AS (USD) setelah merespon pelemahan EUR. Alhasil, sentimen dalam negeri yang mencatatkan adanya inflasi 0,13 pesen langsung direpson negatif oleh pelaku pasar.

“Pelaku pasar harus terus waspada, laju rupiah yang terus anjlok ini. Prediksi kami support rupiah yang di angka 13.515 ternyata terlewati ke level 13.540. Ini perlu diantisipasi,” ujar dia.

Laporan: Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby