Pertemuan antara Susilo Bambang Yudhoyono dan Prabowo Subianto. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan pertemuan kemarin antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membicarakan soal kerja sama antar partai politik saja.

Diakui dia, munculnya kerja sama itu pasca ditetapkannya presidential threshold pada Pemilu 2019 sebesar 20 persen.

“Bicara kerja sama tentu saling apresiasi konteks pertama adalah RUU Pemilu SBY dan Prabowo sama sikapnya bahwa ini sudah menjadi satu masalah akal sehat bagaimana threshold yang sudah dipakai di dalam Pemilu sebelumnya,” kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (31/7).

“Saya kira berangkat dari situ kemudian perlu ada kerja sama dan kerja sama ke depan antara Gerindra dengan Demokrat. Bahkan, Gerindra juga selama ini selalu kerja sama dengan PKS dan juga partai lain termasuk PAN di Pilkada DKI dan beberapa lain,” tambahnya.

Ketika ditanyakan, apakah kerjasama dengan Demokrat mengarah ke kolaisi atau poros baru jelang Pilpres 2019 nanti, ia mengatakan bahwa belum ada pembahasan mengenai koalisi.

“Jadi istilah kita kerja sama tidak membentuk suatu koalisi karena kita tahu koalisi kalau cepat ga bagus terlalu lama belum tentu efektif apalagi koalisi kadang- kadang fluid dulu yang ada dalam koalisi ini begitu mudah berpindah pada koalisi lain atau posisinya berubah jadi lebih bagus kerja sama,” ujar dia.

“Kerja sama strategis taktis bisa saja itu yang kita bicarakan di dalam intinya kita ingin memperkuat dukungan poltiik dari masyarakat terhadap hal yang bisa dikerjasamakan ke depan,” papar politikus Gerindra itu.

Fadli juga mengakui bahwa dalam pertemuan tersebut juga sempat membahas posisi PAN saat ini.

“Tidak spesifik, tapi kami di Gerindra akan segera silaturahmi dengan PKS lagi dengan PAN mungkin dengan partai-partai lain saya kira kita membutuhkan suatu ruang untuk dialog silaturahmi antar Parpol yang ada sekarang,” pungkasnya.

Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang
Editor: Arbie Marwan