‘Banjir Bandang Terjang 4 Kecamatan di Lombok Timur’

Mataram, Aktual.com – Tingginya intensitas curah hujan menyebabkan dua buah embung di bagian bawah Bendungan Pandandure meluap sehingga menimbulkan banjir bandang yang menerjang 15 desa di 4 Kecamatan, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sabtu, (18/11).

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, selain tingginya intensitas hujan, buruknya drainase serta kerusakan ekosistem sungai juga menjadi indikasi penyebab terjadinya banjir.

“Banjir melanda 4 kecamatan di Kabupaten Lombok Timur meliputi Kecamatan Keruak, Kecamatan Jerowaru, Kecamatan Sakra dan Kecamatan Sakra Barat. Daerah yang paling parah mengalami banjir adalah Kecamatan Seruak yang meliputi 10 desa yaitu Desa Setungkeplingsar, Selebung Ketangge, Ketapang Raya, Ketangge Jeraeng, Batu Putik, Sepit, Senyiur, Mendana Raya, Batu Rampes, dan Bintang Oros,” kata Sutopo dalam siaran persnya.

“Area yang terdampak banjir bandang cukup luas dan menyebar. Luapan air dan lumpur menggenangi akses jalan,” sambungnya.

Akibat banjir tersebut dua orang meninggal dunia dan ratusan rumah serta sejumlah fasilitas umum rusak. Banjir tersebut memberikan dampak secara langsung bagi ribuan warga.

“Dua orang meninggal dunia, 367 rumah rusak yang meliputi 125 rumah rusak berat, 223 rumah rusak sedang, 19 rumah rusak ringan, 14 Jembatan rusak, dan 1 Masjid rusak. Banjir juga menyebabkan 643 KK (kartu Keluarga) atau lebih dari 2.280 jiwa terdampak langsung dari banjir bandang,” ujarnya.

“Dua korban meninggal dunia adalah Wasila Cantika (9) akibat tertimpa bangunan roboh dan Rozi Gozali (16) akibat hanyut terbawa banjir. Kedua korban meninggal telah ditemukan oleh petugas SAR,” terangnya.

Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama aparatur keamanan dan tim SAR serta sejumlah relawan melakukan evakuasi terhadap warga beserta barang-barang milik warga ke tempat yang lebih aman.

Selain itu, BNPB juga mengkonfirmasi titik yang dijadikan sebagai posko dan sudah menetapkan masa tangga darurat.

“Posko tanggap darurat berada di Kantor Camat Keruak. Bupati Lotim menunjuk Kepala BPBD sebagai komandan tanggap darurat. Masa tanggap darurat ditetapkan selama 7 hari,” ujarnya.

BNPB juga mengatakan, bahwa kebutuhan mendesak bagi warga korban banjir bandang saat ini adalah seperti sembako dan dan juga perlengkapan tidur.

“Kebutuhan mendesak yang diperlukan saat ini adalah permakanan, air bersih, selimut, tenda dan terpal,” ungkapnya.

Banjir juga terjadi di puluhan desa lainnya di Kecamatan Janapria dan Kecamatan Praya Timur di Kabupaten Lombok Tengah NTB. Hujan lebat yang berlangsung sejak Sabtu sore menyebabkan bendungan Melat di Desa Janapria, bendungan Seputaran, embung Jongkok di Desa Bekele, Kali Kerepas Desa Bekele meluap secara bersamaan sehingga merendam permukiman dan persawahan.

“Sebanyak 1.141 KK terdampak langsung banjir di Kecamatan Praya Timur. Penanganan darurat masih dilakukan,” pungkasnya.

Berikut cuplikannya:

Reporter: Warnoto