Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo memberikan sambutan saat peluncuran buku Komunikasi Politik Jokowi di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (9/3). Buku tersebut mengupas bahasa komunikasi politik Presiden Jokowi yang lebih banyak menggunakan langkah nyata untuk melawan serangan politik dari pihak lain. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menilai bangsa Indonesia saat ini mengalami krisis nilai kebangsaan akibat keterbelakangan dalam pembangunan ideologi bangsa.

“Karena itu, penting untuk memperhatikan jalinan erat antara nilai-nilai budaya, kebangsaan, serta politik dan ekonomi, sebagai bagian yang tak terpisahkan,” kata Bambang Soesatyo dalam pidatonya pada rapat paripurna peringatan ulang tahun ke-73 DPR RI, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (29/8).

Menurut Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, lirik dalam lagu Indonesia Raya, mengingatkan kita dengan jelas: ‘Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya!’. Kedua sayap pembangunan itu, kata dia, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, tapi harus bergerak selaras dan seimbang.

Pada kesempatan tersebut, Bamsoet mengajak seluruh anggota DPR RI dan elemen bangsa Indonesia untuk mengarahkan pembahasan rancangan undang-undang (RUU), APBN, dan pengawasan kepada Pemerintah sepenuhnya ditujukan untuk memperkokoh visi bangsa, memantapkan ideologi Pancasila, melaksanakan dengan sungguh-sungguh amanah UUD 1945, serta memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia demi terwujudnya masyarakat adil dan makmur.

Politisi Partai Golkar ini menegaskan, selama kurun waktu 73 tahun, DPR RI telah mengalami transformasi seiring dengan perubahan masyarakat dan sistem pemerintahan yang diamanatkan oleh Konstitusi. “Kita pernah mengalami sistem pemerintahan parlementer dan sistem presidensial,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid