Petani memanen padi di Desa Sidorejo, Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (7/10). Presiden Joko Widodo menyebutkan ketersediaan beras di Bulog sebanyak 1,7 juta ton aman untuk stok pangan nasional hingga Desember 2015. ANTARA FOTO/Siswowidodo/nz/15

Jakarta, Aktual.com – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno akan mengawasi masuknya beras impor dari Thailand dan Vietnam dan lebih mengutamakan penggunaan beras dari petani.

“Jakarta akan fokus untuk beli beras lokal. Saya dan Arief dari Food Station akan langsung terus awasi bahwa fokusnya di lokal,” kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/1) malam.

Jadi cluster pangan bekerja 24 jam tujuh hari seminggu melaporkan beberapa komoditas yang sangat strategis terutama beras, cabe dan bawang. Ada kekhawatiran kalau suplai menipis dan juga rantai distribusi yang tersumbat, katanya.

“Nah ini yang kita pastikan jangan sampai ekspektasi pasar bahwa suplainya kurang direspon dengan baik oleh Pemerintah Provinsi DKI. Jadi kami berkoordinasi dengan pemerintah pusat dengan Bulog, meminta tambahan 5.000 ton untuk Food Station yang untuk beras operasi pasar dan 5.000 ton pasar untuk komersil,” kata Sandiaga.

Dengan demikian stok yang ada di Food Station sebanyak 30.000 ton balik menjadi 40.000 ton, untuk mengirimkan pesan ke pasar bahwa Jakarta memiliki stok beras yang cukup, katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara