Tren melemah rupiah. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin pagi, bergerak melemah sebesar 10 poin menjadi Rp13.525 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.515 per dolar AS.

“Pergerakan nilai tukar rupiah mendatar dengan kecenderungan melemah. Sebagian pelaku pasar uang masih bertahan dalam aset berdenominasi rupiah menyusul ekonomi AS juga relatif kurang kondusif,” kata analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin (19/2).

Menurut Reza, salah satu faktor yang membuat apresiasi dolar AS terbatas, yakni munculnya kekhawatiran pasar terkait neraca berjalan dan defisit anggaran Amerika Serikat, sehingga membuat sebagian pelaku pasar tetap waspada dalam memegang aset dolar AS.

Sementara itu,ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail menambahkan bahwa pergerakan dolar AS relatif tertahan seiring melemahnya data penjualan ritel Amerika Serikat pada Januari tahun ini.

Selain itu, lanjut Ahmad Mikail, defisit anggaran Amerika Serikat yang meningkat juga disertai turunnya pembelian obligasi AS oleh Tiongkok dan Jepang.

Dari dalam negeri, ia mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah dapat bergerak stabil seiring dengan kenaikan impor nasional, pertanda industri mulai bangkit sehingga memberi kepercayaan investor akan perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, impor pada Januari 2018 meningkat 26,44 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Sedangkan dibandingkan dengan Desember 2017, nilai impor Januari tahun ini naik 0,26 persen.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara