Jakarta, Aktual.com – Pengunanan senjata api oleh anggota Polri di Bengkulu dan Sumatera Selatan, yang dianggap blunder menjadi atensi khusus bagi Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Khususnya, terkait kemampuan diskresi anggotanya yang dinilai kurang optimal. Imbasnya, menyebabkan korban meninggal dunia akibat salah tembak.

“Kebetulan di sini ada para Kapolda. Bicara masalah yang ada di Bengkulu dan Sumsel, maka ada akar masalah penting, yaitu diskresi,” kata Tito usai memimpin serah terima jabatan enam Kapolda di Rupatama Mabes Polri, Jumat (27/4).

Dia menegaskan, kemampuan menguasai diskresi ini harus benar-benar dikuasai anggota Polri. Mulai dari pangkat terendah hingga yang paling tinggi.

“Harus bisa menilai suatu peristiwa, menentukan opsi apa yang harus diambil, mengambil tindakan yang cepat dan tepat dalam menjaga kepentingan publik, petugas dan masyarakat.”

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu