Palembang, Aktual.com – Provinsi Sumatera Selatan terus melakukan teknik modifikasi udara dengan menabur garam ke awan yang berpotensi hujan untuk memaksimalkan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Pelaksana Tugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Provinsi Sumatera Selatan M Iriansyah di Palembang, Sabtu (27/8), mengatakan meski saat ini Sumsel telah melewati masa kritis tapi TMC tetap dilakukan supaya pencegahan dini lebih maksimal.

“Kondisi ini juga didukung oleh cuaca karena sejak sepekan terakhir mulai banyak awan berpotensi hujan (cumulunimbus), berbeda dengan sebelumnya pada awal Agustus yang sulit dilaksanakan,” kata dia.

Untuk melakukan TMC ini BNPB Sumsel menggunakan satu unit pesawat Cassa 212.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Selatan Ishak Mekki mengatakan daerahnya telah melewati masa kritis ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Ini tergambar dari jumlah hotspot dalam lima hari terakhir yang hanya berkisar lima titik,” kata Ishak Mekki.

(Ant)

Artikel ini ditulis oleh: