Seorang pengunjung mengamati bagian kaki arca Buddha Bhairawa perwujudan Raja Adityawarman pendiri Kerajaan Pagaruyung saat mengunjungi Museum Nasional, Jakarta, Sabtu (19/3). Sekitar 141.899 benda yang terdiri atas koleksi prasejarah, arkeologi, keramik, numismtik-heraldik, sejarah, etnografi, dan geografi tersimpan di museum yang bernama lain Museum Gajah itu. ANTARA FOTO/Ismar Patrizki/pd/16.

Jakarta, Aktual.com – Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) menggelar perayaan HUT Purbakala ke-105 di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu (21/7).

Ketua IAAI Wiwin Djuwita Ramelan menyatakan warisan budaya masa lampau kian relevan menjadi refleksi jati diri bangsa yang majemuk.

Upaya-upaya pengungkapan masa lalu yang dilakukan ahli arkeologi banyak menyingkap bukti-bukti keberagaman bangsa ini.

“Pelestarian cagar budaya bukanlah semata untuk nostalgia zaman keemasan yang sudah lampau,” kata Wiwin kepada wartawan, Minggu (22/7).

Menurut dia, banyak bukti menegaskan bahwa berbagai kelompok komunitas yang tinggal di Nusantara memiliki kemampuan kreatif luar biasa dalam menghadapi pergaulan antarbangsa.

Artikel ini ditulis oleh: