Ilustrasi pajak. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) hanya berkomitmen untuk percepatan pembangunan infrastruktur, sementara pertumbuhan ekonomi terus melambat. Hal ini membuat penerimaan pajak juga terus menurun.

Kondisi ini membuat pemerintah malah banyak mencari utang untuk membangun proyek-proyek infrastruktur itu. Hal itu akan menjadi polemik karena utang pemerintah sudah terlalu tinggi.

“Memang dalam satu titik ini belum terlalu menimbulkan polemik. Tapi masalahnya, hal itu menjadi persoalan besar karena kita sudah memiliki akumulasi utang yang tinggi, sehingga menambah posisi kemampuan bayar utang kita jadi lemah,” tandas Direktur INDEF, Enny Sri Hartati di Jakarta, Minggu (24/12).

Di saat yang bersamaan, keseimbangan primer pemerintah sejak tahun lalu dan hingga tahun ini masih defisit. “Hal ini dikarenakan kemampuan utang dalam memberi stimulus perekonomian juga sangat-sangat rendah. Sehingga menjadi perosalan lanjutan pemerintah yang sudah menumpuk itu,” kata dia.

Setelah pemerintah menambah utang lagi, kata dia, idealnya harusnya diprioritaskan untuk pembiayaan infrastruktur yang bisa menjadi refinancing. Supaya tidak menambah beban defisit keseimbangan primer.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid