Kenaikan tarif pengurusan STNK dan BPKB. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VIII DPR RI Anda menyayangkan tingkat kerukunan antar umat beragama yang tinggi di Sumatera Utara tidak diiringi dengan kesejahteraan guru agama yang baik pula.

Persoalan ini mengemuka ketika Komisi VIII mengunjungi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara di Medan pada Kamis, (06/04). Sejumlah guru agama berstatus honorer memiliki gaji sekitar 400-600 ribu per bulan.

“Saya prihatin apabila persoalan guru disini tidak dicari jalan keluar. Di satu sisi mereka sudah bekerja tapi dibayar minim. Ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah pusat,” ujar Anda usai pertemuan dengan Kakanwil Kemenag Sumut Tohar Bayuangin.

“Ya nanti rapat Dirjen Pendis, bagaimana cara mengatasinya dan dicarikan soluasi. Jangan sampai permasalahan dari tahun ke tahun itu saja,” sambung Anda.

Ia juga menegaskan salah satu upaya menjaga kerukunan umat beragama bisa melalui kesejahteraan guru-guru agama. Jika guru agama memperoleh kesejahteraan maka bisa lebih bersemangat dalam menyebarkan ajaran toleransi kepada murid-muridnya.

“Ya salah satu upaya menjaga kebersamaan adalah salah satunya memberikan kesejahteraan guru,” tegas Anda.

Meskipun tingkat kesejahteraan guru agama di Sumut cukup rendah, Anda memberikan apresiasi atas keberhasilan Sumut dalam menjaga kerukunan umat beragama. Hal itu terbukti dari sedikitnya gesekan antar umat beragama di Sumut.

“Saya lihat dari hasil komunikasi tadi, ini salah satu provinsi yang rukun kehidupan beragamanya. Saat ini belum ada luapan yang meletus. Justru antar umat beragama sebuat berbaur,” jelasnya.

Kepala Kanwil Kemenag Sumut Tohar Bayoangin menyampaikan penduduk Sumut berjumlah 13.303.560 jiwa dan tersebar di 33 Kabupaten/Kota dan 389 Kecamatan. Sebanyak 66,89 persen beragama Islam, beragama Kristen 27,75 persen, Katolik 3,975 persen, Hindu 0,11 persen, Buddha 3,035 persen dan Khonghucu 0,8 persen.

Artikel ini ditulis oleh: