Tokoh politik Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais diwawancara sejumlah media di depan ruang sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (14/12/2015). Amien tiba-tiba muncul di depan ruang sidang saat Menko Luhut Binsar Pandjaitan sedang memberikan kesaksiannya di MKD. Tetapi Amien disela wawancara, Amien menekankan, masalah perpanjangan kontrak Freeport sebenarnya jauh lebih penting untuk dipikirkan saat ini dan untuk ke depannya. Ada perampokan legal oleh Freeport. Freeport menghabisi Jayawijaya, mengapa dibiarkan. Setelah MKD sudah usai, saya akan datang ke pimpinan DPR, apakah (kontrak Freeport) perlu diteruskan. Sudah saatnya untuk menasionalisasikan Freeport. AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Jakarta, Aktual.com – Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menyebutkan, kemungkinan besar Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo akan bertemu lagi menjadi lawan di Pilpres 2019.

Hal itu dia sampaikan ketika menyambangi kompleks parlemen, menemui Wakil Ketua DPR sekaligus Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon membahas peta politik di Pemilu Presiden 2019, Kamis (26/4).

“Kami membuat gambaran tentang kira bagaiman Pilpres 2019, dan siapa yang akan menjadi penantang paling kuat. Berdasarkan bacaan saya akan ada peratarungan ulang antara Jokowi dengan Prabowo,” kata Amien di Kompleks Parlemen.

Bila ada pihak yang mengatakan pertarungan kedua merupakan daur ulang Pilpres 2014 yaitu Jokowi menang, maka dirinya menilai saat ini posisi Prabowo yang paling kuat dibandingkan capres lain.

Selanjutnya menurut dia, tinggal Jokowi dan Prabowo masing-masing mencari cawapres yang mampu mendongkrak elektabilitas. “Mari rakyat Indonesia melihat pesta demokrasi tahun depan ada pertarungan ulang dan akan menarik selama tidak ada politik uang, KPK tidak melakukan ‘obstruction of justice’,” ujarnya.