Seorang anggota polisi berpakaian sipil menendang barikade aparat kepolisian saat simulasi pengamanan Pemilihan Wali Kota di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (18/10). Simulasi digelar untuk mengantisipasi terjadinya unjuk rasa di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat pilkada serentak mendatang. ANTARA FOTO/Jojon/kye/16.

Jakarta, Aktual.com – Polri mendapat kucuran dana segar bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) menjelang kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang bergulir pada Februari 2017 mendatang.

Tak tanggung-tanggung, suntikan anggaran sebanyak Rp923 miliar siap digelontorkan untuk membiayai pengamanan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

“Persiapan pengadaan anggaran (pengamanan) sepenuhnya dibiayai APBD dari 101 daerah yang melaksanakan Pilkada, (sebesar) Rp923 miliar untuk kalkulasi nasional,” ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/10).

Menurut dia, sejumlah tahapan dalam rangka pengamanan Pilkada sudah dilakukan Polri. Dalam hal ini anggota Polri akan dikirim ke sejumlah daerah-daerah guna mengikuti pelatihan pra OPS dan juga gelar pasukan.

“Beberapa tahapan yang sudah dilaksanakan yaitu latihan pra OPS, kemudian gelar pasukan. Di daerah-daerah juga sudah laksanakan tahapan-tahapan itu,” ujar jenderal bintang dua itu.

Di sisi lain, Polri mengimbau kepada semua pihak, khususnya masyarakat di daerah yang menggelar Pilkada, turut menjaga ketertiban dan keamanan daerahnya masing-masing. Baik sebelum pelaksanaan maupun pasca pemilihan.

Boy juga mengingatkan masyarakat agar cerdas menggunakan haknya sebagai pemilih. Masyarakat diminta tidak mudah terprovokasi dari segala bentuk isu baik dari media sosial maupun sarana lainnya yang dapat memicu konflik atau perselisihan.

“Masyarakat harus ditingkatkan kesadaran, gunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya dalam berlangsungnya pemilukada yang damai, dengan menjaga persatuan dan kesatuan juga menjaga rasa persaudaraan,” demikian harapan mantan Kapolda Banten ini.

 

*Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh: