Garut, Aktual.com – Aliansi Pemuda Garut menggelar aksi solidaritas peduli korban konflik di Allepo, Suriah, dengan menggalang dana dan teaterikal kecaman tindakan kekerasan terhadap umat muslim di acara ‘Car Free Day’ Alun-alun, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu.

Koordinator aksi solidaritas dan galang dana untuk Allepo, Yasir Nurhakim mengatakan, aksi yang digelarnya bersama seratusan pemuda di Garut itu untuk mengajak masyarakat peduli dan mendoakan agar konflik segera berakhir.

Para peserta aksi, kata dia, disebar untuk menggalang dana yang selanjutnya akan disumbangkan bagi korban bencana kemanusiaan dan pembantaian di Allepo, Suriah.

“Ini untuk membantu saudara kita yang menjadi korban perang kemanusiaan dan pembataian oleh rezim yang berkuasa,” kata Yasir yang juga menjabat sebagai Ketua KAMMI Garut itu.

Aksi di tengah keramaian masyarakat itu digelar juga dengan teaterikal yang mengisahkan tentang anak-anak di Suriah yang disiksa dan menjadi korban pembantaian.

Ia menceritakan, penyerangan bersenjata yang terjadi di Aleppo telah menimbulkan gelombang pengungsian besar-besaran.

Sebagian besar wilayah kota yang dihuni lebih 150 ribu orang itu, kata dia, menjadi sasaran penyerangan pasukan bersenjata, mengakibatkan pemukiman hancur, dan warga sipil meninggal dunia serta luka-luka.

“Sebagian besar fasilitas publik seperti rumah sakit, sarana air bersih dan jaringan listrik di Aleppo hancur menambah daftar penderitaan penduduk yang masih bertahan, di sisi lain pasokan bantuan darurat berhenti karena jalur distribusi terputus,” katanya.

Kondisi memprihatinkan itu, kata Yassir, maka Aliansi Pemuda Garut Peduli Allepo melakukan aksi sebagai bentuk keprihatinan, dan penggalangan dana yang diikuti berbagi elemen masyaakat pemuda dan mahasiswa.

Ia berharap, Pemerintah Indonesia segera menyatakan sikap bahwa konflik di Suriah itu merupakan kejahatan kemanusiaan yang harus segera diakhiri.

“Untuk PPB diharapkan segera mungkin pasukan khususnya menangani perang saudara tersebut supaya korban dari masyarakat sipil tidak terus berjatuhan,” katanya.

(Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby