Jakarta, Aktual.Com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui, di tahun 2017 ini pemerintah memprediksi laju inflasi bakal lebih tinggi ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Padahal tahun lalu, kata dia, pergerakan inflasi sudah sangat rendah sebesar 3,02 persen. Bahkan, realisasi laju inflasi di tahun lalu merupakan inflasi terendah dalam satu dekade.

“Fokus pemerintah di 2017 ini tetap memperhatikan laju inflasi yang bersumber dari volatile food. Karena saat ini sedang musim la nina (musim basah). Itu yang membuat harga pangan tinggi,” cetus Menkeu di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (18/1/2017).

Menurut dia, laju inflasi 2016 yang terkendali itu karena pemeribtah dianggap mampu mengendalikan harga-harga yang ditentukan pemerintah (administered price).

Namun demikian, pemerintah juga telah menerbitkan kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non premium dan tarif dasar listrik di 2017 ini. Hal seperti ini yang bisa membuat lonjakan harga pangan dari administered price tersebut.

“Makanya saya harap kebijakan ini harus bisa mengendalikan inflasi. Kita fokus untuk perhatikan pergerakan harga ini, sehingga tidak menggerus daya beli masyarakat nantinya,” tandas Menkeu.

Menurut dia, pemerintah juga terus berkoordinasi dengan pihak Bank Indonesia (BI) dalam pengendalian inflasi ini dan tetap terjaga di kisaran 3-5%.

Pewarta : Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs