Kebijakan Full Day School dan pendidikan karakter di pesantren. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Aksi demonstrasi menolak kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi terkait full day school atau FDS, yang melibatkan anak di bawah umur dan ujaran kasar ‘bunuh menterinya sekarang juga’ terus mendapat tanggapan.

Bahkan, Anggota Komisi X DPR RI Dadang Rusdiana mengaku aneh dengan aksi demo yang diduga dilakukan organisasi masyarakat atau Ormas NU tersebut.

“Unjuk rasa itu boleh dilakukan sepanjang itu dilakukan dengan santun, tidak mengeluarkan kata-kata kotor apalagi ujaran kebencian. Masa berteriak Allahu Akbar, tapi berteriak bunuh menterinya, aneh banget,” kata Dadang di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (14/8).

Aparat kepolisian, kata dia, harus telusuri itu dan memeriksa kebenaran video yang tengah beredar di media sosial. “Gak boleh membiarkan cara berunjuk rasa dengan gaya ancam mengancam seperti itu.”

Menurut dia, tidak perlu sampai seperti itu untuk melakukan penolakan terhadap suatu kebijakan. Kata Dadang, lebih baik mengedepankan dialog dengan menyampaikan sisi yang menjadi keberatannya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang
Editor: Wisnu