Jakarta, Aktual.com — PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), emiten distributor bahan bakar minyak (BBM) sejak awal tahun ini sudah merilis produk BBM jenis Ron 92. Produk ini akan dijual ke segmen ritel di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik AKRA.

Produk ini akan menyaingi produk Pertamax milik PT Pertamina (Persero). Sehingga dengan keluarnya produk baru AKRA ini akan menjadi sentilan buat Pertamina untuk meningkatkan kualitas dan pelayanannya.

“Produk kami ini masih baru, jadi belum berani memasang target besar di 2016. Termasuk dapat menyasar pangsa pasar di tibgkat ritel. Selama ini pemain lama sudah banyak, seperti produk Pertamax dari Pertamina, ada Shell dan juga Total,” terang Direktur AKRA Suresh Vembu, di Jakarta, Kamis (28/4).

Namun dia yakin, pangsa pasarnya besar. Dalam catatan AKRA, kata dia, dilihat seluruh pasar Indonesia, untuk BBM jenis Ron 92, Ron 90 atau Ron 88, itu total konsumsinya sekutar 30-32 juta kilo liter (kl).

“Sementara pasarnya mencapai 71 juta. Artinya baru sekitar 50 persen itu mengkonsumsi BBM ini. Jadi pasarnya masih besar,” jelas dia lagi.

Apalagi, lanjut dia, junkah SPBU di seluruh Indonesia masih sangat sedikit, hanya ada 5.600 unit, termasuk SOBU AKRA yang berjumlah 129 unit. “Sementara jumlah penduduk kita banyak banget kan? Ini pasar kita,” katanya yakin.

Terlebih jika dibanding Singapura atau Malaysia, jumlah SPBU di sana banyak. “Jadi kami juga buat SPBU di beberapa kota di Pantura, salah satunya di Gresik. Dan di sana ramai,” tegas dia.

Menurut dia, Ron 92 itu iptimis bakal diserap pasar ritel. Karena masyarakat juga akan melihat kondisi kualitas produk dan pelayanannya.

Sejauh ini, SPBU AKRA ada 129 unit di Jawa ada 55, Sumatera ada 41, Kalimantan ada 32, dan Bali ada 1.

Perseroan sendiri di tahun ini, kata dia, diberi alokasi kuota sejumlah 300 ribu kl dari BPH Migas. Dan sejak 2010, BPH Migas telah mengalokasikan kupta BBM bersubsidi kepada AKRA.

“Apalagi dengan ada deregulasi industri seperti pencabutan subsidi BBM membuat konsumen berakhir ke RON 90/92 dibanding RON 88,” ujar Suresh.

Agar penjualan Ron 92 dapat terserap banyak di pasar, pihaknya akan banyak bangun SPBU. “Tahun ini akan kami bangun 20-25 unut SPBU,” ungkap dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka