Jakarta, Aktual.com – Guru Besar Fakultas Pertanian IPB Dwi Andreas Santoso mencemaskan impor komoditas gandum yang terus meningkat ke Indonesia, karena gandum tidak bisa diproduksi secara domestik sehingga dapat menimbulkan ketergantungan impor yang tidak sehat.

“Indonesia sekarang sudah menjadi negara pengimpor gandum terbesar di dunia, melampaui Mesir,” kata Dwi Andreas Santoso dalam diskusi tentang tata kelola di Jakarta, Selasa (20/3).

Menurut dia, peningkatan konsumsi gandum di Indonesia adalah sekitar 150.000 ton setiap tahun, sedangkan konsumsi beras menurun 200.000-300.000 ribu ton per tahun.

Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa proporsi gandum sebagai pangan pokok dalam negeri meningkat dari 21,0 persen pada 2015 menjadi 25,4 persen pada 2017.

Sementara itu, Kepala Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hizkia Respatiadi menginginkan kebijakan terkait sektor pangan seperti jangan rawan diskriminasi sehingga dapat mempersulit importir kecil di Tanah Air.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Andy Abdul Hamid