Jakarta, Aktual.com – Kabar bakal digantinya Direktur Utama TransJakarta Antonius Kosasih semakin menguat. Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bahkan sudah menyebut nama calon pengganti Antonius. Yakni mantan Wakil Presiden Direktur PT Citra Mahardika Tbk (Cipaganti) Budi Kaliwono.

Ahok mengaku memilih Budi karena dianggap sudah biasa mengelola perusahaan transportasi besar. Pertimbangan Ahok, pengalaman Budi mengurus Cipaganti bakal bisa digunakan untuk menangani TransJakarta. “Urus Cipaganti kan lebih susah harus mencari penumpang, harus atur jadwal bus, harus memikirkan kredit mobil. Lebih susah di sana,” kata dia, di Jakarta, Rabu (6/1).

Dengan pengalaman di Cipaganti, Ahok yakin Budi tentunya bakal sanggup tangani permasalahan di Transjakarta. Sebab mengelola Transjakarta, menurut Ahok lebih sederhana dibanding Cipaganti. “Urus Transjakarta lebih mudah. Saya kasih tugasnya hanya monopoli semua rute di Jakarta. Tidak usah cari penumpang,” kata dia.

Saat ini, penggantian Antonius tinggal menunggu saat digelarnya rapat umum pemegang saham (RUPS) Transjakarta saja untuk mengganti jajaran direksi.

Desember lalu, sinyal bakal dirombaknya direksi TransJakarta sudah dilayangkan Ahok. Saat itu, Ahok menyebut kinerja pimpinan TransJakarta di tahun 2015 gagal total.

Salah satu alasannya, Ahok menyoalkan TransJakarta yang kalah saing dengan perusahaan bus lain, seperti Metromini. “Saya mau ganti seluruh Direksi TransJakarta, jujur saja. Karena selama satu tahun, bagi saya TransJakarta itu gagal total jadi pesaing bus ibu kota,” kata dia.

Tarif Metromini yang lebih murah ketimbang TransJakarta, dianggapnya jadi penyebab warga Jakarta masih lebih memilih tranportasi khas warna merah itu. Selain itu, juga akibat jumlah armada TransJakarta yang masih sedikit.

Tapi seperti diketahui, saat ini Metromini di Jakarta sudah ‘digebuk’ habis-habisan oleh Pemprov DKI. Alasannya tidak laik jalan. Desember lalu, Kepala Sudin Perhubungan dan Transportasi Jakarta Barat Tiodor Sianturi mengatakan, total ada 261 bus yang sudah dikandangkan Dishub DKI. Rinciannya: 192 Metromini, 59 Kopaja, dan 10 Kopami.

Operasi besar-besaran yang digelar Dishub DKI pun membuat para pemilik Metromini memilih tidak narik. Tawaran Ahok agar Metromini mengikuti jejak Kopaja yang bergabung dengan manajemen TransJakarta pun masih dianggap sepi saja.

Seperti diungkapkan salah satu pemilik armada Metromini, Karni. Saat dihubungi Aktual.com beberapa waktu lalu dia mengatakan, ketimbang bergabung TransJakarta, lebih baik Pemprov DKI berikan ganti rugi saja untuk lima unit metromininya.

Saat ditanya, berapa kiranya yang dia minta jika ingin minta Pemprov DKi membayari ganti rugi saja ke Metromini miliknya, ini jawaban Karni. “Saya dulu angsur dulu Rp100 juta per unit. Yah ganti 50 juta per unit sajalah kalau mau,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: