Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, bersama stafnya Sunny Tanuwidjaja, tampil bersaksi di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Senin (25/7/2016). Ahok dan Sunny bersaksi untuk terdakwa mantan Presiden Direktur Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja dan Trinanda Prihantoro, dalam kasus suap terkait rancangan peraturan daerah (Raperda).

Jakarta, Aktual.com – Bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku mendapat dukungan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.

“Kalau beliau (Megawati) setuju. DPP kan punya proses, harus dihargai. Nah itu saja sih. Terus teman-teman PDIP bawah kan, beberapa agak keki juga sama saya, seolah-olah enggak mau,” ujar Ahok di Jakarta, Rabu (17/8).

Ahok juga mengakui bahwa dalam rapat internal PDIP DKI banyak yang menolaknya. Bahkan dalam pertemuan itu para peserta rapat menyanyikan yel-yel ‘Ahok Pasti Tumbang’ dan terekam dalam video.

Dia pun enggan komentar terkait hal tersebut. Dia menyerahkan kepada Dewan Pimpinan Pusat PDIP untuk menyikapinya. “Makanya nanti itu urusan DPP lah ya. Saya enggak tahu,” kata Ahok.

Video ‘Ahok Pasti Tumbang’ beredar di Youtube dan terunggah pada 14 Agustus lalu. Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP Jakarta mengkonfirmasi kebenaran video itu.

“Itu direkam saat akan rapat internal. Sebenarnya video tersebut untuk konsumsi internal (PDIP) jadi tidak boleh dipublikasikan,” kata Gembong.

(Fadlan Syam Butho)

Artikel ini ditulis oleh: