Jakarta, Aktual.com – Sekitar 90 pengusaha dari Tiongkok, Hong Kong dan Makau akan mengikuti pameran perdagangan Indonesia (Trade Expo Indonesia/TEI) pada 12-16 Oktober mendatang.

“Tercatat 47 pengusaha Tiongkok menyatakan akan mengikuti TEI yang dijadwalkan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan tahun lalu, dan diharapkan akan membawa dampak positif pada ekspor Indonesia,” ujar Atase Perdagangan KBRI Beijing Dandy Iswara di Beijing, Sabtu (8/10).

Dandy menuturkan ke-47 pengusaha itu berbisnis dalam bidang pengusaha kulit, ikan, kosmetik, kesehatan, tekstil, furnitur, makanan minuman, produk kebersihan, permesinan, elektronik dan lainnya.

“Jumlah yang cukup besar ini merupakan peluang bagus bagi peningkatan volume perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok di masa datang. Tiongkok merupakan pasar yang besar untuk produk-produk Indonesia,” katanya.

Tiongkok telah menjadi tujuan ekspor utama untuk komoditas Indonesia, khususnya batu bara dan gas. Namun, perlambatan ekonomi global dan upaya Tiongkok untuk mempromosikan penggunaan energi terbarukan, mengakibatkan Tiongkok juga mengerem impor terhadap komoditi tersebut.

“Maka gelaran TEI ini juga peluang bagi Indonesia semakin menggali potensi komoditi ekspor lainnya untuk memasuki pasar Tiongkok, seperti produk makanan dan minuman, perikanan, dan lainnya,” kata Dandy.

Sementara itu Konsul Perdagangan KJRI Hong Kong Natan Kambuno mengungkapkan jumlah pengusaha Hong Kong dan Makau tercatat sekitar 45 orang. “Sebagian besar adalah pengusaha makanan dan minuman,” katannya menambahkan.

Jumlah tersebut, lanjut Natan, lebih banyak dibandingkan keikutsertaan pengusaha Hong Kong dan Makau pada TEI 2015.

Gelaran pameran perdagangan atau Trade Expo Indonesia ke-31 akan dilaksanakan pada 12-16 Oktober 2016 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta.

Kementerian Perdagangan menargetkan nilai transaksi pada pameran tersebut bisa mencapai 800 juta dolar AS atau senilai Rp10,4 triliun.

Trade Expo 2016 akan meliputi enam zona sektor unggulan, yakni zona produk manufaktur, furnitur dan dekorasi rumah, makanan dan agrikultur, industri kreatif, serta investasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka