Denpasar, Aktual.com – Kabid Humas Polda Bali, Ajun Komisaris Besar Hengky Widjaja, menjelaskan, lima terduga anggota ISIS yang ditangkap tentara Turki dan dideportasi sengaja memilih pulang melalui Bali lantaran ingin berlibur sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat asal mereka di Cilincing, Jakarta Utara.

“Mereka bilang mau berlibur ke Bali sebelum kembali ke Jakarta. Itu sebabnya mereka memilih ke Indonesia melalui Bali. Jadi, tidak ada maksud apa-apa mereka pulang ke Indonesia melalui Bandara Ngurah Rai,” kata Hengky di Mapolda Bali, Kamis (26/1).

Dari hasil pemeriksaan sementara, kelima WNI yang masih berhubungan saudara itu tergolong dari kalangan mampu. Sang suami yang berinisial TR alias TUAB lulusan dari Australia. Bahkan anak mereka lahir di Australia.

Kendati begitu, Hengky menyebut jika keluarga itu berangkat ke Turki untuk melanjutkan perjalanan ke Suriah bergabung dengan ISIS. Dari pengakuan mereka, kelimanya memang memiliki niat bergabung bersama ISIS.

“Mereka ini keluarga berada dan memang sudah berniat berangkat ke sana untuk menjadi anggota ISIS,” terang Hengky.

Adapun kelima WNI tersebut terdiri dari dua wanita dan tiga pria. Mereka masing-masing berinisial TR (40) dan istrinya berinisial NK (35) serta anaknya NAA (13), MSU (8), dan MAU (4). Mereka hendak bergabung bersama ISIS dan berangkat melalui jalur Thailand yang dikoordinir seseorang dari Indonesia juga.

Dari keterangan yang telah diambil, mereka sepakat bergabung dengan ISIS atas kesadaran dan kemauan sendiri. Mereka telah berhubungan lama dengan seseorang yang berada di Thailand yang menjadi penghubung dengan ISIS.

Mereka berkomunikasi melalui media sosial. Selain itu juga komunikasi melalui telepon. Siang tadi, kelimanya dijemput oleh Detasemen Khusus Antiteror 88 (Densus 88) bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Kelimanya dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Kasusnya sudah kita serahkan ke Mabes Polri,” demikian Hengky.

(Bobby Andalan)

Artikel ini ditulis oleh: