Denpasar, Aktual.co — Menyambut tahun baru Caka 1937 atau tahun baru umat Hindu yang biasa dikenal dengan hari raya Nyepi, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai akan ditutup total selama 24 jam.
Co General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara I Gusti Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita menuturkan, penutupan dilakukan mulai pukul 06.00 WITA pada 21 Maret 2015 hingga pukul 06.00 WITA pada 22 Maret 2015.
“Selama pelaksanaan Nyepi semua penerbangan domestik maupun internasional dengan tujuan akhir dan keberangkatan pertama dari Bandara Ngurah Rai akan ditiadakan,” kata Ardita saat memberi keterangan resmi di kantornya, Senin (16/3).
Penutupan bandara secara total, ia melanjutkan, dilakukan sejak tahun 2000 mengacu pada surat Dirjen Perhubungan Udara AU/2696/DAU/1796/99 tanggal 1 September 1999.
Kendati ditutup total, Ardita menyebut bandara tetap disiagakan dan memungkinkan bagi pendaratan darurat, emergency dan medical evaquation. 
“Ini bandara alternatif. Jadi, kondisi tertentu untuk pendaratan darurat kita tetap menyiagakan tenaga operasional. Instansi lain, security dan lainnya juga disiaga,” ungkapnya.
Ia mengaku tahap persiapan Nyepi sudah dilakukan. Seluruh maskapai penerbangan dalam dan luar negeri sudah diinformasikan. “Akan ada 258 penerbangan domestik dan 164 penerbangan internasional yang ditiadakan. Total keseluruhan sebanyak 422 penerbangan yang ditiadakan selama Nyepi,” papar Ardita.
Untuk penerbangan terakhir adalah tujuan Korea Selatan pada pukul 03.00 WITA 21 Maret 2015. Sementara itu, Ardita menyebut Bandara Ngurah Rai akan mengalami kepadatan sehari menjelang Nyepi.
Soal berapa besar penghematan selama Nyepi, Ardita enggan membeberkannya. “Kita tidak menghitung itu sebagai suatu lost dan sebagai kerugian. Ini bagian budaya dan sudah menjadi perhitungan bisnis,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: