Pemerintah terbitkan surat utang negara. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Kebijakan berhutang yang digelontorkan oleh pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla untuk membiayai proyek infrastruktur dirasa cukup masif. Hal ini, tak hanya akan berdampak negatif ke fiskal tapi juga sektor keuangan.

Menurut peneliti Indef, Imaduddin Abdullah, pengelolaan utang itu mestinya harus menjadi langkah penting bagi pemerintah. Namun faktanya, utang cenderung tak terkonsolidasi dengan baik. Sehingga pada akhirnya akan menurunkan ketangguhan fiskal.

“Tidak terkontrol pengelolaan utang tercermin dari kondisi realisasi defisit anggaran yang cenderung meningkat,” tandas Imad, di Jakarta, ditulis Sabtu (15/4).

Penyebabnya, pemerintah sendiri tak bisa mengontrol belanja yang tumbuh sekitar 5 persen, sementara penerimaan negara cuma naik 3 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka