Jakarta, Aktual.com – Upaya pengembangan blok migas di wilayah perbatasan Laut China Selatan sangat beralasan kuat, karena 30 persen wilayah Exclusive Economic Zone (EEZ) Indonesia dicaplok oleh negara Cina.

Menurut Tenaga Ahli Menteri Bidang Minyak dan Gas Bumi dari Kementerian Koordinator (Kemenko) Kemaritiman dan Sumberdaya, Haposan Napitupulu, setidaknya ada 16 wilayah kerja migas Indonesia yang ada di Perairan itu.

Dari 30 persen wilayah yang telah dicaplok negeri Tirai Bambu, mencakup dua blok migas yakni Natuna D-Alpha dan blok Dara.

“Kalau kita banyak melakukan atifitas disana, tujuannya Indonesia exists disana dan tidak bisa diklaim, disana Migas jadi ujung tombak karena akan bekerjasama denga player besar dari negara negara besar, jadi kedaulatan Indonesia semakin diakui,” kata Haposan, Rabu (20/7).

Lebih lanjut, selain mencaplok wilayah Indonesia, sengketa perbatasan Laut China Selatan saat ini juga melibatkan 4 negara lainnya, yang mana negara Filipina dicaplok hingga 80 persen, Malaysian 80 persen, Vietnam 50 persen dan Brunai hingga 90 persen.

Untuk itu, Kementerian Koordinator (Kemenko) Kemaritiman dan Sumberdaya akan aktif mendorong pengembangan sektor migas di perairan Natuna selain mengembangkan sektor perikanan, pariwisata dan pertahanan militer.

 

Laporan: Dadang

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta