Karangasem, Aktual.com – Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana menjelaskan, aktivitas vulkanik Gunung Agung masih ditandai dengan terekamnya gempa-gempa vulkanik. Pengamatan hingga pukul 18.00 WITA terekam 15 kali gempa vulkanik.

Yang tak biasa adalah terekamnya gempa low frequency tereman sebanyak 18 kali. Terekam pula tremor dengan skala besar yang berlangsung hingga 34 menit dengan amplitudo maksimum 23 mm atau 1 mm di bawah overscale.

“Gempa low frequency ini adalah gempa yang merefleksikan aliran fluida magmatik menuju ke permukaan. Jadi, ini merupakan suplai. Artinya, masih ada suplai dari dalam menuju permukaan,” jelas Devy di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Sabtu (2/12).

Saat ini, Devy melanjutkan, lava belum memenuhi lantai kawah gunung setinggi 3.142 mdpl. Jika diukur mulai volume kosong, kawah Gunung Agung bisa mampu menampung 60 juta meter kubik.

“Saat ini lava yang mengisi ‎lantai kawah Gunung Agung sekitar 20 juta meter kubik atau masih sepertiganya,” ujarnya.

Jumlah itu masih belum melebihi dari puncak atau bibir kawah.

“Kita masih lihat ke depan aktivitasnya seperti apa, apakah efusi ini masih trus berlangsung atau tidak,” tutur dia. Devy mengestimasi berdasarkan pemantauan citra satelit tiap detik terdapat 36 meter kubik per detik pertumbuhan lava di kawah Gunung Agung.

“Kita masih menunggu dari hasil perekaman satelit terbaru. Kalau ada, kita bisa kalibrasi ulang, karena pertumbuhan ini kan sifatnya tidak linear. Jadi, mungkin saja dia mengalami perlmbatan atau berhenti atau tetap,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby