Selain itu, mereka juga menuntut kenaikan upah minimum sebesar Rp500ribu dan meminta pemerintah memberlakukan upah minimum sektoral. Pada 24-27 November 2015, dengan tujuan serupa, ribuan buruh sudah melakukan mogok nasional dengan berunjuk rasa serentak di seluruh Indonesia.

Jakarta, Aktual.com – Sebanyak 15.000 personil gabungan kepolisian mengamankan aksi unjuk rasa buru yang menuntut penolakan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta pada Jumat (10/11).

“Kita sudah ada lebih dari 15.000 aparat baik dari Polda Metro Jaya maupun Mabes Polri untuk kesiapan demo buruh,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, di Jakarta, Kamis (9/11).

Argo menyatakan pihak kepolisian juga telah menyiapkan rencana dan strategi pengamanan aksi unjuk rasa yang akan berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta Pusat itu.

Selain mengamankan aksi, petugas kepolisian membuat perencanaan pengalihan arus lalu lintas untuk pengendara yang melintasi kawasan Istana.

Argo menuturkan buruh yang menyampaikan aspirasi dan pendapat di muka umum itu akan berasal dari wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

Namun Argo mengimbau para pengunjuk rasa menjaga ketertiban umum dan tidak membawa barang berbahaya dan melakukan tindakan anarkis.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan buruh yang akan berunjuk rasa mencapai 20.000 orang.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby